[TRAVELING] AMAZING JAPAN TRIP 04: HAMAMATSU, GOTEMBA PREMIUM MARKET, KAWAGUCHI-KO

12:43 PM
Bermalam di Toyohashi, pagi-pagi langsung menuju ke stasiun Shinkansen untuk menuju Hamamatsu. Rencananya dari sana akan naik bus lagi untuk menuju Gotemba Premium Outlet, sebuah pusat perbelanjaan yang didesain khusus seperti gaya Eropa, lokasinya di dataran tinggi, sudah dekat dengan Gunung Fuji. Brand-brand yang buka di sana tidak main-main, Coach, Prada, Dolce Gabbana, Valentino, Hugo Boss, TUMI, bahkan Bandai. 

Toyohashi Station

Fasilitas untuk aksesibilitas

Di dalam Shinkansen

Ada bangunan aneh aja
Bedanya apa sih dengan cabang di kota? Jadi selain desain tempatnya yang unik dan sangat nyaman untuk berbelanja, ternyata barang yang dijual di sini merupakan barang yang bukan terbaru, jadi istilahnya lemparan dari cabang di kota. Tapi, kalau untuk Indonesia, barang-barangnya masih barang-barang baru. Jadi inilah sifat konsumtif orang Jepang. Untuk fashion, memang orang Jepang selalu update untuk desain musim terbaru, untuk barang lama biasanya akan dijual. Tapi, yang di Gotemba ini bukan barang secondhand loh, barang baru yang selangkah lebih lama dari yang pusat kota.
Page copy protected against web site content infringement by Copyscape
Gotemba Premium Market







Tokonya Bandai nih

Oishii!!!


Karena saya tidak terlalu minat belanja, alasan utamanya sih harga barangnya masih luar biasa!ww jadi saya cuma foto-foto sebentar lalu menikmati pemandangan hijau luas membentang di bagian luarnya. Suhu udara yang sangat sejuk (pegunungan) ini sangat menyenangkan.

Di sini, saya sempat mengobrol (bahasa Jepang seadanya ya) juga dengan seorang supir bus bernama Komatsu-san. Umurnya mungkin sekitar 60an tahun. Dia sempat melihat wallpaper homescreen iPad saya (gambarnya Wagakki Band), lalu bertanya, “Itu band dari mana?”, saya jawab “oh, dari Jepang lo!”, dia lalu kaget “oh! Benarkah?! Ah, saya malu, saya malah tidak tahu!”, saya jawab “haha, ini band baru kok”. Ya iyalah, waktu itu Wagakki Band masih seperti band indie dan mungkin yang tahu adalah orang-orang di komunitas NicoNico ww
Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Lanjut lagi, kami makan siang di sebuah restoran di sana yang menyajikan Japanese set. Yang asik, di depan restoran ada paying-payung yang menjual buah-buahan. Tentu saja buah-buahannya harganya berlipat-lipat dari yang dijual di Indonesia, tapi ukuran dan rasanya juga berlipat ww
Saya tidak bisa menahan keinginan membeli plum nya nih, menarik sekali, harganya 60rbu rupiah sepack. Takai desu ne~ dakedo… CHOOOO UMAAAIII~~!!! Super enak!!! Dan di sini sekarang saya cari yang seenak itu susah setengah mati.





Lobby hotelnya. Atmosfernya~

Ada manga di lobby

Di kamar disediakan yukata

Sashimi di makan malam

Ah~ Choo umaaaaiii~~!!!

Pemandangan kawaguchi-ko
 Dari makan siang, perjalanan berlanjut ke Kawaguchi-ko, sebuah danau di dekat Gunung Fuji. Penginapan saya malam ini ada di tepi danau itu. Sebenarnya banyak penginapan yang semacam ryokan, bahkan ada yang harus naik di bukit tengah hutan gitu, tapi banyak cerita horror di sana. 
Beberapa cerita horor yang saya dengar ya.
Dulu ada tamu salah satu hotel di daerah tersebut, semalaman tidak bisa tidur karena mimpi dikerjar-kejar samurai.
Ada juga yang setiap jam 3 dini hari, air yang ada di dalam gelas selalu habis tiba-tiba.
Ada juga salah satu turis yang mengaku punya sixth sense dan selalu diganggu (jadi katanya hantu di sana termasuk yang suka mengganggu)
Kejadian-kejadian tersebut bahkan sampai membuat tamu bersikeras pindah kamar.
Katanya sih daerah hutan di sana, dulunya sewaktu pasca perang dunia kedua, Jepang kan dalam krisis luar biasa. Orang-orang tua yang waktu itu dianggap memberatkan, dibawa ke hutan di sana dan ditinggal begitu saja. Katanya ada yang bisa kembali ke rumah, tapi setelah itu dibawa lagi ke hutan itu dengan mata ditutup, jadi bingung. Akhirnya mereka di sana sampai meninggal. Nah, karena itu daerah ini angker www

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Tempat saya menginap ini agak di bawah dan baru saja diperbaharui, jadi model tempat tidurnya sudah pakai springbed, tapi suasanan di dalam masih unik sekali, serta dilengkapi dengan onsen.
Makan malam di hotel dengan Japanese set lengkap dengan sashimi dan kepiting, di hotel juga disediakan pakaian tradisional Jepang, yukata. Setelah makan malam lalu pergi onsen, capek-capek, pegal-pegal hilang~

Kyou wa tanoshikatta. Otsukare~
Oyasuminasai!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »