Perjalanan Amazing Japan masuk hari ketiga. Karena hari pertama di pesawat, hari kedua di Osaka dan Kobe, hari ketiga adalah ke Kyoto, ada tempat yang ingin saya kunjungi. Sebelumnya breakfast dulu do hotel. Makanannya 80% berbeda dengan yang ada di Indonesia, tapi rasanya enak dan sama sekali tidak ada masalah, cuma memang seperti ikan, kokinya bukan yang terbaik, jadi salmonnya masih enak mamiku yang masak ww
Jadi, kalau orang Jepang, biasanya sarapan itu nasi, lauk ada telor yang sudah dibumbui jadi rasanya manis, ikan, lalu natto (kedelai agak cair lengket gimana gitu). Natto ini ditaruh di atas nasi. Lalu yang nggak pernah lupa adalah miso soup. Hampir setiap makan selalu ada miso soup, kecuali saya pesan ramen, kalau japan set pasti ada, dan miso soup di Jepang kok semuanya enak ya…
Oke, dari hotel langsung berangkat ke KIYOMIZU DERA, atau Kiyomizu Temple. Di Kyoto ini ya sangat terkenal. Kuil yang besar sekali ini dibangun pada tahun 1633 atas perintah Tokugawa Iemitsu. Tapi sebenarnya, kuilnya sendiri, kiyomizu dera-nya itu sudah ditemukan sejak zaman Heian awal (hoh, lama sekali ya, zamannya Fujiawara Sai bahkan belum ada #hikarunogo)
Untuk masuk ke kuilnya sendiri ada jalan yang sangat unik, rame, di kanan kiri banyak kios-kios yang jual makanan-makanan dan barang-barang khas Kyoto. Mungkin baliknya wajib mampir, yang jelas harus sampai ke kuilnya dulu.
Kuil ini sangat ramai, banyak turis (kebanyakan grup-grup wisata dari Tiongkok dan Thailand), anak-anak sekolahan, pemuda dan pemudi yang menggunakan pakaian tradisional juga jadi salah satu daya tarik dari tempat ini.
Beli tiket masuknya di sini nih |
Ada bagian yang direnovasi, tidak bisa masuk. Namanya juga bangunan lama, ini dilakukan untuk mempertahankan bentuk, jadi kalau kayu kebanyakan sudah diperbaharui |
Kalau sudah masuk kuilnya, ada yang disebut ‘batu cinta’. Remaja di Jepang biasanya ada di sana. Jadi begini, misal ada seorang cowok, pikirkan dulu permintaannya (tentu saja tentang diterima atau tidaknya pernyataan cinta dia), lalu dari jarak tertentu, dia harus jalan sambil menutup mata. Kalau dia berhasil sampai ke batu itu, berarti cintanya akan diterima, kalau nggak ya… nggak tau ya www… biasanya, teman-temannya akan bantu dia dengan memberi arahan, ‘kiri-kiri… kanan-kanan… lurus’ (macam tukang parkir ya… haha), tapi sebenarnya ini nggak boleh dibantu lo….
Ini lo batunya... kirain besar gitu, ternyata lumayan ww |
Nah mas, ganbatte ne~! |
Mau kembali ke jalan ramai tadi, ada jalur memutar yang lain di mana pemandangannya indah banget! Tangga batu, pohonnya ditata begitu rapi, nah lalu ada yang disebut otowa no taki. Ini semacam mini waterfall, konon katanya kalau basuh dan minum di situ dapat hal-hal yang baik.
Sampai juga di jalan ramai nya nih, saatnya shopping. Ingat, aturan belanja di Jepang. TIDAK BOLEH TAWAR (orang Indonesia mah kalau nggak nawar nggak manteb), orang Jepang kalau kasih harga net ya, nggak bisa di tawar, dia justru akan tersinggung. Tapi nggak usah takut karena nggak bisa nawar, mau tanyain satu-persatu kiosnya dari ujung sampai ujung, untuk barang yang sama harganya sama, kalaupun beda hanya sedikit (kalau niat dan waktu luang sih silakan aja tanyain satu per satu).
TO BE CONTINUED
EmoticonEmoticon