Freeter, Ie o Kau [フリーター、家を買う。]

1:15 AM

  Page copy protected against web site content infringement by Copyscape 

Konnichiwa minna-san! Yah... gomen na, kali ini baru mau kasih review dan spoiler (udah bukan spoiler sih) tentang satu dorama tahun 2010. Baru nonton nih, soalnya awalnya kurang yakin sama ceritanya, ternyata bagus banget, hal-hal yang terjadi dalam sebuah keluarga, bagaimana satu keluarga masing-masing anggotanya punya keegoisan sendiri-sendiri, bagaimana cara mereka untuk respek ke anggota lainnya dan macam-macam lah. Menurutku agak berat, tapi ini bagus, bisa jadi salah satu dorama yang mengandung banyak hal positif terutama motivasi dalam hidup *cieh*

TRAILER



Details
Title: フリーター、家を買う。
Title (romaji): Freeter, Ie o Kau.
Genre: Human drama
Broadcast network: Fuji TV
Tagline: 家族、やりなおし
Tagline (romaji): Kazoku yarinaoshi
Format: Renzoku
Episodes: 10
Viewership ratings: 17.1% (Kanto)
Broadcast period: 2010-Oct-19 to 2010-Dec-21
Air time: Tuesday 21:00
Theme song: Hatenai Sora by Arashi
Insert song: Kimitte by Nishino Kana


VIDEO HATENAI SORA by ARASHI



PLOT (SPOILER)
TAKE SEIJI, cowok berusia 25 tahun ini punya kehidupan yang biasa dengan sebuah keluaraga beranggotakan 4 orang, ayah, ibu, kakak perempuan, dan dirinya. Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan trading sebagai akuntan, ibunya di rumah sebagai ibu rumah tangga, kakaknya menikah dengan seorang direktur rumah sakit 7 tahun lalu dan sudah tinggal dengan keluarganya sendiri, lalu Seiji. Dia sudah bekerja di sebuah perusahaan elektronik. Di perusahaan itu, pegawai diwajibkan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menyeimbangkan jiwa dan raga (macam yoga gitu, tapi ada gerakan-gerakan yang nggak masuk akal), lalu dia juga memiliki bos yang menyebalkan. Baru bekerja 3 bulan, Seiji memutuskan untuk keluar.
Mendengar kabar itu, ayah Seiji marah karena tentu saja tidak mudah mendapatkan pekerjaan lagi. Merekapun mulai bertengkar, Seiji akhirnya wajib membayar makanannya sendiri. Berkali-kali Seiji melamar pekerjaan tapi selalu ditolak. Perusahaan yang dia lamar tidak main-main, dia sangat pilih-pilih, harus yang perusahaan konstruksi, gaji di atas 200.000 yen, dsb. Tiap interview, dia mengatakan bahwa alasan dia keluar dari perusahaan sebelumnya karena adanya aturan-aturan yang aneh dan bos yang menyebalkan.
Sambil mencari pekerjaan full-time, Seiji berkerja part-time. Itupun selalu berpindah-pindah karena tiap ada masalah sedikit, Seiji memutuskan untuk keluar. Dari petugas supermarket, minimarket, toko buku, dll pernah dicoba. Di rumah, Seiji selalu bertengkar hebat dengan ayahnya. Selama 2 bulan Seiji bahkan tidak melakukan apa-apa dan hanya di rumah.

Suatu hari, ibu Seiji mengalami depresi. Ia duduk di lantai dapur dengan berulang kali mengatakan, "gomenasai...gomenasai". Karena khawatir, Seiji langsung membawa ibunya ke rumah sakit. Karena penyakit depresi ini, Seiji menjadi subjek yang disalahkan oleh ayahnya, karena dia tidak juga mendapat pekerjaan tetap. Demi ibunya, Seiji akhirnya melamar pekerjaan part-time di sebuah perusahaan kontruksi, bagian 'Public Works'-nya sebagai pekerja kasar. Di pekerjaannya inilah merupakan turning point bagi Seiji.

Di pekerjaan part-timenya itu, Seiji bertemu dengan seorang pekerja cewek bernama Manami Chiba yang ternyata adalah perwakilan atau orang yang mengawasi jalannya proyek dari kantor pusat konstruksinya. Cewek lulusan sebuah universitas top di Jepang dan lulus dari Teknik Sipil ini sangat berdedikasi pada pekerjaannya.

Di proyek pertama Seiji, membuat sebuah jalan (semacam jalan tol), pekerjaan yang kotor, panas, dan melelahkan. Tentu Seiji sudah akan menyerah. Suatu hari, ibunya mendadak kambuh, Seiji terlambat masuk, dan ia disuruh pulang oleh sang bos. Seiji sudah akan memutuskan untuk berhenti, tapi Chiba memberitahu Seiji bahwa dalam bekerja, orang tidak hanya mengejar uang, "kau akan tau jika mau melanjutkan".
Seiji tetap bersikeras untuk keluar, tapi melihat kondisi sang ibu, ia memutuskan untuk tetap bekerja. Saat jalan yang dibuat sudah jadi, Seiji mengerti sesuatu saat mendengar rekan-rekannya berbicara, "Wah, jalan ini akan ada di peta", "Kita yang membuatnya", dsb, kepuasan tersendiri dari hasil maksimal pekerjaan mereka.

Masalah tidak selesai begitu saja, di rumah, keadaan diperparah karena sampah yang ibu Seiji buang selalu kembali. Tidak lain adalah perbuatan tetangga mereka, Nishimoto. Ibu-ibu jahat itu ternyata sudah mem-bully ibu Seiji selama 10 tahun, ia iri karena kelurga Seiji bisa menyewa rumah hanya dengan 50.000 yen saja karena itu rumah milik perusahaan. Ternyata hal ini yang menyebabkan ibu Seiji depresi.

Masalah datang lagi dari ayah Seiji yang ternyata kencan dengan seorang perempuan muda. Seiji yang stress akhinya curhat pada teman-teman kerjanya *part sedih sih ini*
Saat itu, rekan-rekan part-time Seiji, bos, sekaligus Chiba lah yang menjadi tempat Seiji untuk bertukar pikiran. Jadi, bagaimana Seiji menyelesaikan masalah-masalahnya? Apa dia akhirnya dapat pekerjaan full-time? Nonton makanya.. LOL.

REVIEW
Yup. Plotnya segitu aja. Selanjutnya review.
Jadi, dorama ini punya cerita yang maknanya dalam. Mengambil masalah-masalah dari kehidupan nyata, mulai dari uang, sosial, dan kehidupan sebuah keluarga. Kakak Seijipun harus menghadapi ibu mertuanya yang suka memaksakan kehendak, ikut campur, dsb.
Keluarga Seiji yang dijahati, ditipu dll bahkan uang Seiji yang sudah dikumpulkan untuk pindah rumah harus hilang begitu saja karena membayar hutang ibunya yang ditipu oleh orang (karena rekomendasi Nishimoto). Tapi, penyelesaian dorama ini juga menurut saya sangat nyata. Mereka dijahati, punya banyak masalah, tapi karena selalu ikhlas, berusaha, dsb mereka punya jalan keluar. Seiji yang akhirnya menemukan tujuan hidup, arti pekerjaan, dsb akhirnya dia mau bekerja dan melakukan hal yang baik sepenuh hati, ini nih sifat orang Jepang ya hahaha...

Memang sih, dorama ini agak berat dan kurang cocok untuk umur dri bawah 16 tahun, bukan karena SARA atau saru (hee...), hanya saja untuk memahami intrik dan permasalahan di dorama ini, biar lebih menghayati gitu, biasanya kalau umur di atas 16 kan sudah merasakan beberapa hal tersebut mungkin, jadi bakalan lebih paham, jadi makin tua makin bagus LOL.

Pokoknya dorama ini memotivasi banget buat kita untuk bekerja keras, melakukan apapun yang terbaik dan maksimal. Kita bisa memulai sesuatu yang baru, tapi harus sepenuh hati karena waktu tidak berulang (cieh). Juga tentang perasaan seorang ayah, hubungan ibu dan anak yang saling percaya, "every couple has their own story" juga "every family has their own story". Alasan lainnya sih, yang main Nino! Hahaha... sama Karina (Chiba), mbak-mbak yang muncul di Ashita no Joe (starring Yamapi). Recommended deh guys..

pic cre: asiandramawiki

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »