Beginilah, Cara Pembunuh Mutilasi 9 Orang Di Jepang Mengeksekusi Para Korbannya

5:23 PM
Diantara kesembilan korban mutilasi dalam kasus pembunuhan di Kanagawa, Jepang, terdapat 3 gadis SMA dari beberapa prefektur berbeda yang berusia 15-17 tahun. Pembunuh diduga berencana membunuh 10 orang, namun beruntung satu diantaranya berhasil kabur dan membantu kasus pencarian salah satu korban.


Di pagi hari Halloween, polisi menemukan sebuah hal yang mengerikan dibalik pintu depan apartemen pria yang mengaku sebagai pelaku kasus iniTakahiro Shiraishi. Terdapat sembilan mayat yang terpotong-potong dengan 240 bagian tulang yang disimpan dalam kotak pendingin dan peralatan, serta ditaburi dengan serbut toilet kucing untuk menyembunyikan bukti.

Ia dicurigai telah memikat semua korbannya yang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri melalui Twitter dengan mengatakan bahwa ia akan membantu mereka dalam rencana mereka atau bahkan mati di samping mereka. Ia dilaporkan membunuh semua korbannya walaupun ia menyadari apa yang mereka inginkan hanyalah untuk berbicara, bukanlah kematian. Menurut Fuji TV, ia mengatakan bahwa, "Aku tidak memiliki tujuan untuk melakukan bunuh diri sama sekali. Sebenarnya semua korban pun tidak ada yang ingin mati."

Dia diduga menggantung korbannya setelah memberi pil tidur atau alkohol, atau mencekiknya sampai pingsan. Polisi menduga, dia akan terus melakukan kejahatannya apabila tidak tertangkap.

Seorang wanita berusia 20 tahun mengaku, telah mengatur pertemuan dengan Shiraishi, sehari setelah dia akhirnya ditangkap. Mereka telah membahas berbagai hal mengenai bunuh diri melalui email dan telepon selama dua bulan. Wanita tersebut bertanya mengenai suara erangan wanita yang terdengar ketika mereka berbicara melalui telepon, namun Shiraishi menolak untuk menjawabnya.

"Shiraishi memberikan saya dua pilihan. Pertama, dia akan memberikan saya obat tidur yang telah dilarutkan dalam minuman lalu menggantung saya menggunakan tali. Pilihan kedua, dia akan mencekik saya menggunakan tali dari belakang pada saat saya menonton TV. Jika saya bertemu dengannya akhir bulan Oktober kemarin, mungkin saya akan ditemukan sebagai salah satu korban mutilasi. Saya beruntung namun sekarang saya merasa takut."

Tersangka mengaku telah membunuh korban pertama di apatemennya pada akhir bulan Agustus, beberapa hari setelah kepindahannya pada pada tanggal 22 Agustus. Shiraishi menambahkan bahwa dia meminta wanita tersebut untuk mentransfer uang sebanyak 500.000 yen ke rekening banknya terlebih dahulu. Dia mengatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk menutupi biaya pindah rumah. Polisi menduga, Shiraishi menyewa ruangan itu untuk melakukan pembunuhan. Seorang wanita yang berhasil lolos dari kasus pembunuhan berantai ini mengatakan kepada Kyoto News, bahwa tersangka telah menutut semua asetnya sebagai ganti biaya pembunuhan.

Polisi menyimpulkan, bahwa Shiraishi memiliki tujuan untuk mendapatkan uang secara mudah dari hasil pembunuhan tersebut. Berikut adalah daftar dari kesembilan korban mutilasi tersebut:


1. Wanita 21 tahun asal Kanagawa, dibunuh sekitar tanggal 20 Agustus.
2. Gadis SMA 15 tahun asal Gunma, dibunuh sekitar tanggal 28 Agustus.
3. Pria 20 tahun asal Kanagawa, dibunuh sekitar tanggal 29 Agustus.
4. Mahasiswa wanita 19 tahun asal Saitama, dibunuh sekitar tanggal 15 September.
5. Gadis SMA 17 tahun asal Fukushima, dibunuh sekitar tanggal 27 September.
6. Gadis SMA 17 tahun asal Saitama, dibunuh sekitar tanggal 30 September.
7. Wanita 26 tahun asal Saitama, dibunuh sekitar akhir bulan September.
8. Pekerja Part Time 25 tahun asal Kanagawa, dibunuh sekitar tanggal 18 Oktober.
9. Wanita 23 tahun bernama Aiko Tamura asal Hachioji, Tokyo, dibunuh pada tanggal 23 Oktober.

Source : Japanese Station
#article #japan #culture #lifestyle #news #criminal 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »