Inilah, Pengakuan Dari Pembunuh 9 Mayat Termutilasi Yang Di Temukan Di Yanagawa

4:32 PM
Pembunuh 9 mayat yang termutilasi dan  menghebohkan Jepang, telah ditangkap setelah polisi menemukan sembilan maya terpotong-potong di apartemennya. Ia juga mengaku membunuh semua korbannya dalam waktu kurun 2 bulan, setelah menghubungi mereka melalui Twitter, dari laporan media tanggal 1 November.

Menurut Fuji TV, tersangka Shiraishi Takahiro yang berusia 27 tahun, telah mengaku bahwa ia "menyerang" semua dari delapan korban perempuannya dan melakukan serangan seksual.


Jaksa yang mengintrogasi Shiraishi mengatakan bahwa ia telah melakukan pembunuhan dan membuang daging dan badan korban ke tempat sampah, lalu menaburkan pasir toilet kucing diatasnya untuk menutupi bukti. Berdasarkan Tokyo Shimbun, sekitar 240 keping tulang milik sembilan orang, termasuk kepala dan anggota badan, ditemukan dalam kotak pendingin dan peralatan di apartemennya.

Meski begitu, motif yang digunakan tersangka masih belum jelas. Kyodo News melaporkan bahwa sekitar bulan Juni lalu, Shiraishi mengatakan kepada ayahnya bahwa hidupnya tidak memiliki arti dan ia tidak mengerti tujuan hidupnya sendiri.

Kasus mengerikan ini telah mengejutkan semua orang di Jepang, dan gambar bangunan apartemen yang tidak mencolok yang terletak di daerah hunian yang tenang ini, telah menjadi trending di seluruh Jepang. Bahkan beberapa media pun menggunakan judul yang bermacam-macam dalam memberitakan kejadian tersebut, seperti tabloid Nikkan Sports yang menggunakan judul Killing Room.

Hal yang menarik dari kasus ini adalah bagaiman penyidik melacak pelaku yang dicurigai tersebut dan kemudian menangkapnya menggunakan media sosial Twitter, sebuah media yang sama dengan yang digunakan pelaku untuk memikat korbannya.

Polisi menemukan Shiraishi saat menyelidiki hilangnya seorang wanita, yang dilaporkan telah men-tweet bahwa ia ingin melakukan bunuh diri. Media mengatakan bahwa saudara laki-laki dari wanita tersebut meng-hack akun Twitter dari saudarinya itu dan menemukan hal yang mencurigakan yang juga berkaitan dengan hilangnya wanita tersebut. Seorang followers wanita mengatakan bahwa ia dapat membantu untuk menghubungi pria yang dicurigai tersebut. 

Berdasarkan Yomiuri, saudara korban meminta wanita tersebut untuk mengontak Shiraishi, dan di waktu yang bersamaan ia juga melaporkan kasus itu kepada polisi. Wanita tersebut berhasil memancing korban datang ke stasiun yang kemudian diikuti oleh polisi dan investigator. Segera setelah ia kembali ke apartemennya, polisi mengetuk pintu dan menemukan sebuah tas putih milik wanita yang hilang. Ketika penyidik menanyakan keberadaan wanita tersebut, Shiraishi mengatakan, "ada di dalam kotak pendingin", sambil menunjuknya.

Shiraishi dilaporkan telah mengaku kepada polisi bahwa empat korbannya adalah anak remaja, empat lainnya berusia 20 tahun dan lainnya berusia akhir 20an. Terdapat 8 korban perempuan dan 1 laki-laki. Ia menghubungi korbannya melalui Twitter dan membunuh sebagian besar dari mereka pada hari yang sama ketika pertama kali bertemu.

Menurut Mainichi Shimbun, ia pindah ke apartemen di wilayah Zama pada tanggal 22 Agustus dan menghubungi korbannya melalui tweet bahwa ia akan membantu rencana bunuh diri mereka.

Shiraishi memberitahu polisi bahwa korban pertamanya adalah seorang wanita ia bunuh setelah tidak lama dari kepindahannya ke apartemen tersebut. Dia membutuhkan waktu tiga hari untuk memutilasi korbannya, dan kemudian membunuh pacar dari korban pertamanya tersebut, yang menanyakan keberadaan pacarnya yang hilang.

Polisi percaya Shiraishi melakukan aksinya sendirian. Namun, hal janggal adalah bagaimana mungkin ia bisa membunuh seseorang hampir setiap minggu tanpa ada yang menyadarinya dan juga bagaimana mungkin para tetangganya tidak mendengar jeritan dari para korbannya. Namun, tetangga di sekitarnya pernah mengeluhkan adanya bau tidak sedap yang keluar dari apartemen kecil tersebut.

Shiraishi mengaku kepada pihak investigator bahwa ia menyimpan mayat-mayat tersebut karena takut tertangkap ketika membuangnya. Untuk saat ini, ia telah didakwa untuk pembuangan satu mayat secara tidak wajar. Polisi juga masih mencari bukti-bukti lain dari pembunuhan kesembilan mayat tersebut.

Source : Japanese Station
#article #japan #culture #lifestyle #news #criminal

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »