Kimono merupakan pakaian yang sangat simbolik di Jepang. Walaupun telah berabad-abad, orang Jepang masih sangat memegang erat budaya mereka sebagai sesuatu yang sangat penting.
Lalu, apakah orang Jepang memakai kimono sebagai pakaian sehari-hari mereka?TIDAK. Kimono saat ini dianggap sebagai pakaian formal (seperti kebaya bagi orang Jawa) dan dipakai pada acara-acara tertentu.
Kapan aja sih itu? Ini dia...
Shichi-Go-San (7-5-3)
|
credit @allabout-japan |
Shichi-Go-San merupakan tradisi Shinto yang diadakan setiap tanggal 15 NOvember. Anak-anak yang berumur 3 tahun (laki-laki dan perempuan), 5 tahun (laki-laki saja), dan 7 tahun (perempuan saja) pergi ke kuil Shinto dan berdoa untuk pertumbuhan mereka serta kesehatan yang baik. Anak-anak ini biasanya memakai kimono pada hari ini. Seperti sesi wisuda di Indonesia, biasanya selesai acara, orang tua mereka akan mengajak berfoto studio sebagai tanda bahwa anak-anak itu sudah mencapai tahap tertentu.
Seijin-shiki (Coming of Age Ceremonies)
|
credit @allabout-japan |
Seijin-shiki (成人式) merupakan upcara yang diadakan setiap hari Senin kedua di bulan Januari, juga dikenal sebagai Seijin no Hi, atau Hari Kedewasaan (seijing maksudnya dewasa dan shiki artinya upacara). Acara ini diadakan untuk menyambut remaja -yang berumur 20 tahun pada tahun tersebut antara 2 April dari tahun lalu sampai 1 April tahun yang bersangkutan- menuju dewasa. Orang-orang seijin ini akan kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakannya bersama teman-teman masa kecil mereka, dan pada hari inilah kamu akan bisa lihat banyak sekali orang memakai kimono di seluruh Jepang.
SOTSUGYO-SHIKI (University Graduation)
|
credit @allabout-japan |
Perempuan di Jepang cenderung tetap memakai kimono untuk acara-acara penting sampai sekarang (berbeda dengan laki-laki yang lebih memilih menggunakan setelan jas), dan
sotsugyo-shiki (卒業式) salah satunya. Setelh beberapa tahun menggunakan baju seragam, ini waktu yang tepat untuk tampil dengan warna yang berbeda. Selama perayaan kelulusan, kamu bisa melihat hampir semua perempuan memakai kimono -sedangkan laki-laki menggunakan setelan jas. Kamu juga akan bisa melihat berbagai macam model dan warna kimono untuk kelulusan, tdiak hanya warna merah yang memang akan menjadi warna dominan yang paling banyak dipilih untuk seijin-shiki. Waktu ini adalah kesempatan baik untuk foto bersama orang-orang yang memakai kimono. Jadi pada dasarnya sama dengan di Indonesia pada hari kelulusan universitas, mahasiswi-mahasiswa menggunakan pakaian daerah yang beraneka ragam.
KEKKON-SHIKI (Wedding)
|
credit @allabout-japan |
Satu lagi sebuah acara besar di mana kamu bisa melihat banyak orang memakai kimono adalah saat ada upacara pernikahan atau
Kekkon-shiki (結婚式). Jika pasangan yang menikah memutuskan untuk memakai pakaian tradisional, pengantin pria biasanya memakai kimono hitam sedangkan pengantin wanita memakai dua lapis kimono -pertama berwarna putih (untuk menyimbolkan kemurnian), dan merah disebut dengan
Uchikake (打掛, bridal kimono coat). Beberapa tamu wanita juga akan memakai kimono, tapi kimono yang dipakai tamu akan lebih sederahana dan tidak meriah dibanding dengan kimono yang dipakai pengantin wanita.
Ah... satu lagi sepertinya ya...Menurut admin kamu juga bisa menemukan banyak orang pakai kimono yang bahkan unik dan beraneka ragam saat menonton
konsernya Wagakki Band!
Grup beraliran tradisional modern ini selalu memakai pakaian unik seperti cosplay dengan memadukan kimono dengan gaya-gaya pakaian modern. Alhasil, para fans juga berbondong-bondong untuk melakukan cosplay, jadi banyak orang yang memakai kimono di area konser Wagakki Band ini.
article source: allabout-japan
Share this
EmoticonEmoticon