Inilah, 5 Tipe Pengguna Warnet Di Jepang Yang Menjijikan

1:53 PM
Meski smartphone telah menjadi hal yang biasa dan praktis di Jepang, kalian masih bisa menemukan banyak warnet di Tokyo dan kota-kota lain. Karena di Jepang sendiri, warnet bukan sekedar tempat untuk menggunakan internet. Dengan minuman soft drink gratis, film tontonan gratis, koleksi manga yang lengkap, dan tarif yang murah daripada taksi atau hotel, tempat ini juga merupakan tempat untuk bersantai, membaca manga favorit, atau sebagai tempat menunggu pagi ketika ketinggalan kereta terakhir.


Meski semua fasilitas membuat tempat ini cukup bagus dari sudut pandang pelanggan, namun banyak pengalaman tidak menyenangkan yang dialami para staff warnet tersebut. Kafe Internet Jepang umumnya memberi pelanggan ruangan individu dengan dinding yang cukup tinggi untuk menjaga privasi, namun beberapa orang menggunakannya untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh.

Berikut adalah beberapa pengakuan dari salah satu staff pekerja warnet mengenai tindakan-tindakan menjijikan yang merepotkan mereka.

1. Pelanggan yang Kotor dan Berantakan

Hampir semua kafe internet di Jepang memiliki layanan self service soft drink dengan soda, teh, jus, ataupun sup yang dapat kalian minum sebanyak yang kalian suka, dan jika perusahaan itu tidak menjual makanan sendiri, biasanya pelanggan diizinkan untuk membawa makanan sendiri.

"Beberapa orang hanya meninggalkan bilik dengan keadaan berantakan total," kata seorang staff. "Mereka tidak membuang wadah makanan mereka atau meletakan gelas mereka kembali ke area koleksi piring kotor. Mereka mengambil puluhan volume manga ke dalam bilik dan tidak mengembalikannya ke rak. Dan jika itu adalah baik area rokok, pasti ada abu dimana-mana."

2. Pelanggan yang Bau

Karena cukup banyak pengguna warnet sebagai pengganti hotel dan menginap disana semalaman, tak jarang kafe internet Jepang memiliki fasilitas shower.

"Setiap saat, sejumlah pengunjung akan memiliki bau badan yang mengerikan. Bahkan setelah mereka pergi, bilik mereka akan berbau busuk, kita tidak bisa membiarkan pelanggan lain menggunakannya sampai bau busuk itu menghilang, dan bisa memakan waktu cukup lama. Suatu hari, salah satu rekan kerja wanita saya, membersihkan salah satu bilik tersebut, dan baunya sangat buruk sehingga membuatnya muntah... Di lain waktu, manajer bahkan memberi tahu pelanggan bahwa dia perlu menggunakan kamar mandi sebelum pergi ke biliknya."


3. Pelanggan Pencinta Tisu

Kapan kalian memberi privasi dan akses internet kepada pelanggan, beberapa diantaranya akan menggunakan fasilitas tersebut untuk melihat situs porno. Pelanggan biasanya menggunakan tisu untuk membersihkannya, namun mereka tidak membuangnya ke tempat sampah atau membawa sampah tersebut keluar. Sehingga meninggalkan bilik yang kotor dan berbau aneh.

4. Pelanggan yang Datang Bersama Pasangan

Selain bilik untuk satu orang, warnet Jepang juga menyediakan ruangan yang lebih besar untuk dua orang, dan biasanya ruangan ini digunakan untuk pelanggan yang membawa kekasihnya untuk bermain bersama. Namun sayangnya, mereka selalu melakukan hal tidak senonoh di dalam bilik tersebut. Terkadang mereka tidak mengunci bilik sehingga dapat terlihat dari luar dan sampah kontrasepsi berserakan di tempat sampah. Bahkan terkadang ada noda darah yang membekas di kursi.

5. Pelanggan yang Tidak Mau Pergi ke Toilet

Ini adalah tipe pelanggan yang paling buruk, dimana pelanggan jenis ini menggunakan tempat sampah sebagai toilet pengganti. Meski kafe internet memiliki kamar mandi, beberapa pelanggan tidak dapat diganggu atau enggan meninggalkan bilik mereka untuk berjalan ke toilet saat panggilan alam tiba.

Bisa dibayangkan, para staff harus membersihkan bilik mereka, pastinya mereka akan memiliki perasaan dan kesan yang buruk setelah melakukannya.

Source : Japanese Station
#article #japan #culture #lifestyle #type #costumer #internetcafe

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »